Kamis, 26 September 2013

Korea Selatan Bakal Punya Pencakar Langit Tembus Pandang Pertama di Dunia


GDS Architects
Korea bakal memiliki pencakar langit baru, tidak sekadar tinggi, melainkan diselimuti teknologi canggih.
KOMPAS.com — "Pertempuran" pencakar langit makin seru. Setelah Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan China berlomba membangun gedung-gedung tinggi, kini giliran Korea Selatan.

Negeri ini memasuki gelanggang pertempuran melalui menara tembus pandang bertajuk The Infinity Tower yang dikembangkan oleh Korea Land and Housing Corporation. Berbeda dengan pencakar langit lainnya yang unggul dalam hal ketinggian, The Infinity Tower justru menawarkan pembaruan yang sarat pemanfaatan teknologi canggih.

Meski tidak dimaksudkan sebagai gedung tertinggi, tetapi menara tembus pandang ini bakal  menjadi menara tertinggi keenam di dunia. The Infinity Tower berada di belakang Tokyo Skytree, Canton Tower di Guangzhou, CN Tower di Toronto, Ostankino Tower di Moskwa, dan Shanghai Oriental Pearl di Shanghai.

Konstruksi gedung yang dirancang GDS Architects ini sudah dimulai dan dijadwalkan rampung pada 2014 mendatang. Dengan demikian, Korea Selatan akan tercatat sebagai salah satu negara penyumbang pencakar langit paling unik di dunia.

The Infinity Tower menggunakan kaca bening sebagai material dominan. Tak hanya itu, fitur paling dramatis yang akan terdapat pada gedung ini adalah ilusi optik yang ditimbulkan dari hasil kerja 18 kamera tahan air. Ratusan layar LED yang menyelimuti fasad bangunan akan menampilkan gambar secara real time ke permukaan reflektif bangunan.

Kamera akan ditempatkan di tiga ketinggian berbeda pada enam sisi bangunan yang berbeda pula untuk menangkap gambar real-time di sekitarnya. Sementara di tiga bagian gedung lainnya, masing-masing diisi 500 baris layar LED, yang memproyeksikan gambar digital secara individual.

Melalui pengolahan digital, gambar-gambar yang dihasilkan 18 kamera tersebut akan digabungkan menjadi sebuah panorama yang muncul pada baris LED untuk menciptakan ilusi tembus pandang. Prinsipnya, apa pun yang terjadi di belakang bangunan akan diproyeksikan ke depan gedung.


Adapun luas bangunan menara tembus pandang ini mencapai 110.425 meter persegi. Fungsi properti yang terdapat di dalamnya mencakup taman hiburan, restoran, bioskop, roller coaster, sebuah taman air dalam ruang, ruang ritel, museum, fasilitas olahraga, dan tiga dek observasi yang berada di ketinggian 329 meter. Fungsi perkantoran dan hunian justru ditiadakan.

Menurut perancang utama GDS Architects, Charles Wee, publik sudah terlalu sering disuguhi frase landmark tower sebagai identitas kota. Hal ini merupakan keinginan, atau lebih tepatnya ego, untuk memperlihatkan tingkat kemakmuran ekonomi dan prestasi teknologi.

"Hati, pikiran, dan motivasi kita dirancang untuk mewakili kekuatan ketiadaan dan nihilisme," ujar Charles mengutip Louis Kahn.


The Infinity Tower berada tak jauh dari Bandar Udara Internasional Incheon. Agar tidak mengganggu penerbangan komersial, perancangnya memasang
flashing warning lights
flashing warning lights untuk memperingatkan pilot. Selain pesawat, burung juga dapat melihat menara ini.

0 komentar:

Posting Komentar